Wanita ibarat sebutir telur. Telur
yang telah retak tidak mungkin dapat kembali halus tanpa cacat seperti
sedia kala. Apalagi jika telur itu sampai pecah, maka tidak ada kemungkinan
lagi telur itu menjadi utuh kembali. Meskipun lem alteco ikut berjuang untuk
merekatkan nya kembali. Telur yang kelak akan menetaskan anak yang
berkualitas dari dalamnya haruslah melalui perawatan yang intensif. Dimulai
dari suhu dan temperatur yang selalu hangat, sampai penjagaan dari
serangan-serangan hewan pemakan telur yang tengah mengincar mangsanya.
Wanita sholihah adalah keberkahan
bagi seluruh alam. Rosulullah shollahu
‘alaihiwasallam bersabda di dalam hadits beliau yang
mulia tentang keutamaan wanita sholihah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr
bin ‘Ash:
(الدنيا متاع وخير متاع الدنيا
المرأة الصالحة (رواه مسلم
“Dunia adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim)
Sebuah kebahagiaan dalam suatu
keluarga apabila di dalam nya hadir seorang wanita yang mampu menjaga dan
mengurus rumah dengan berbekal aqidah yang lurus dan akhlaq yang santun. Karena
wanita sholihah tidak akan dapat ditukar walau dunia dan isinya menjadi penukar
baginya.
Di zaman yang serba mudah dan modern
ini, sedikit kita jumpai para wanita yang masih berpegang teguh menjaga
iman dan kehormatan dirinya. Mereka berdalih “Beda zaman, beda penampilan”,
atau “Penampilan tidaklah penting, yang penting hatinya”, ada juga dari
mereka yang berkata, ”Belum siap untuk jadi lebih baik.” Kata-kata
semacam ini hanya terlontar dari lisan-lisan para wanita yang tidak sadar akan
penjagaan Islam terhadap dirinya. Sekulerisme telah menjadi penyakit yang
menjangkiti akal dan hati mereka, sehingga mereka memandang sesuatu hanya
dengan akal tanpa memperdulikan dalil-dalil yang yang telah Allah
tetapkan di dalam Al-Qur’an, maupun lewat lisan Nabi-Nya yang mulia. Diantara
sifat-sifat wanita yang baik telah Allah gambarkan di dalam firman-Nya:
فالصالحات
قنتت حفظت للغيب بما حفظ الله
“Maka wanita yang sholihah ialah yang
taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh
karena Allah telah memelihara mereka…” (AnNisa’:34)
Inilah sebagian sifat yang mewakili
seluruh sifat yang semestinya ada di dalam diri tiap wanita yang mengaku bahwa
ia memiliki iman serta islam. Hendaklah mereka menyadari, bahwa
kecantikan wajah dapat menjadi panah beracun bagi lawan jenis walau sekilas
saja ia melirik. Kemerduan suara dapat menjadi denting-denting frekuensi
yang menggetarkan bagi mereka yang mendengarnya. Seluruh sisi pada
jasmani dapat menjadi tiang-tiang pancung yang siap menelan korban bagi yang
memandang. Jagalah hati, penglihatan, dan pendengaran mereka dengan
membentengi diri dari hal-hal yang Allah larang. Dengan begitu tertolonglah
ummat Nabi-Nya dari fitnah wanita.
Dalam hal ini, Allah subhanahuwata’la memang mewajibkan para wanita
muslimah untuk menjaga kehormatannya. Walau demikian, bukan berarti kewajiban
menjaga diri hanya jatuh pada satu sisi. Ada sebuah kisah tentang seorang
wanita yang meminta fatwa kepada Hasan Al-Bashri yang terkenal dengan
kedalaman ilmunya serta ketampanan wajahnya. Saat bertanya, tidak sengaja
wanita itu melihat wajah Hasan Al-Bashri yang tampan. Segera ia palingkan
pandangannya dan berkata, ”Wahai Abu Sa’id (kunyah Hasan Al-Bashri),
janganlah kau goda para wanita dengan ketampanan wajahmu…!” Ini berarti bahwa
seorang laki-laki pun memiliki daya tarik tersendiri bagi wanita. Meski
ia tidak tampak secara langsung seperti halnya seorang wanita.
Inilah keindahan Islam dalam menjaga
harga diri bagi pemegangnya. Kepada para wali, hendaklah mereka bersabar
dalam mendidik wanita. Karena Rosulullah shollahu
‘alaihiwasallam bersabda
yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
من عال جاريتين حتى
تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو كهاتين، وضم أصابعه
“Barangsiapa yang mengasuh dua anak
perempuannya sampai dewasa, maka nanti pada hari kiyamat aku bersama orang itu
seperti dua jari ini. ”Beliau mendempetkan jari-jarinya. (HR. Muslim)
Allah subhanahuwata’la berfirman:
الخبيثت للخبيثين والخبيثون
للخبيثت والطيبت للطيبين والطيبون للطيبت…
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang
keji, dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik (pula)…” (AnNur: 26)
Jika ingin mendapat pasangan yang
baik, perindahlah diri sebelum melangkah. Hanya kepada Allah lah kembali setiap
urusan.
istiQomah_ukhty....^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar